Festival Sastra Yogyakarta atau dikenal Joglitfest, paripurna dengan kegembiraan dan versi masing-masing. Pun demikian dengan versi Tim
ADA ”pembajakan” di hari terakhir Jogjakarta Literary Festival 2019. Tak tanggung-tanggung, yang jadi target operasi salah satu tetenger Kota
Tema kuat, kerja tim yang spartan, koordinasi yang rapi, dan jaringan pertemanan memainkan peran penting di balik keberhasilan berbagai festival
Festival Sastra Yogyakarta tak hanya melibatkan sastrawan, tapijuga seniman dari bidang lain. Upaya mendekatkan sastra dengan masyarakat. Museum
Para murid yang jadi audiens diajak membaca sebanyak mungkin agar peluang menghasilkan tulisan yang bagus kian besar. Selain karena tak punya
BANTUL, KRJOGJA.com – Berbicara tentang literasi maka tidak akan terlepas dari kegiatan membaca dan menulis. Sebagai literasi dasar,
Joglitfest (Jogja Literary Festival) atau Festival Sastra Jogja(karta) ditutup tanggal 30 September kemarin. Berbagai acara digelar. Ada diskusi
Panggung Penutupan Festival Sastra Yogyakarta (Joglitfest) 2019 digelar dengan pembacaan puisi oleh para sastrawan dan pementasan musik (30/9).
Mengayun Kayu hadir di main event Festival Sastra Yogyakarta (Joglitfest) 2019, Senin (30/9/2019). Musisi independen Yogyakarta ini menjadi
Buku puisi berjudul Amor Fati karya Wayan Jengki Sunarta dibedah pada hari terakhir Festival Sastra Yogyakarta (Joglitfest), Senin, (30/9/2019),